Apple dan Microsoft, Kawan atau Seteru?

Jakarta - Sering beredar pemikiran, bahwa Apple dan Microsoft adalah dua dunia yang berbeda dan kontradiktif. Bahkan, seringkali perseteruan Apple dan Microsoft digambarkan seperti perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Namun, apakah penggambaran demikian tepat untuk mendeskripsikan hubungan antara kedua ‘raksasa’ TI tersebut? Bagaimana sesungguhnya dialektika bisnis antara mereka?

Sejarah hubungan antara Microsoft dan platform Macintosh

Sewaktu Apple computer (sekarang Apple Inc) merilis komputer Macintosh pada 24 Januari 1984, bersamaan dengan itu dirilis juga majalah panduan bagi pengguna Macintosh, yaitu edisi pertama Macworld. Di majalah tersebut, diturunkan juga rilis mengenai panduan menggunakan desktop mac.

Di jaman sekarang, GUI seperti pada komputer mac sudah menjadi standar. Namun saat itu, dimana CLI (‘command line interface) masih menjadi standar, apa yang ditawarkan platform mac memerlukan penjelasan tersendiri.

Adapun, yang paling menarik dari edisi perdana tersebut adalah wawancara editor in chief Macworld dengan Bill Gates. Dalam kesempatan itu, Gates memperkenalkan aplikasi spreadsheet untuk mac, yang merupakan pendahulu Microsoft Excel. Ke depannya, Microsoft akhirnya merilis Microsoft Office untuk platform mac (Mac Office).

Mac Office 2008, sampai sekarang, masih menjadi salah satu aplikasi penting pada platform macintosh. Sampai detik ini, Microsoft masih memiliki divisi litbang untuk mengembangkan aplikasi di platform macintosh, yang diberi nama Mactopia. Divisi Mactopia merupakan unit bisnis pengembang aplikasi mac terbesar, setelah Apple Inc sendiri.

Tahun 1997, Sewaktu Steve Jobs kembali ke Apple, dia membuat keputusan yang mengejutkan. Dalam forum ‘macworld’, dia mengumumkan bahwa Apple akan bekerjasama dengan Microsoft. Bahkan di forum tersebut, dia mempersilahkan Bill Gates untuk berbicara lewat video conferencing.

Salah satu hal yang ditawarkan Gates pada mac user adalah dengan mengembangkan aplikasi internet explorer untuk platform mac. Seperti yang sudah kita ketahui, internet explorer sempat dalam beberapa kali kesempatan menjadi web browser default pada platform mac. Apple membundel internet explorer pada rilis OS System 8 dan versi awal MacOSX.

Namun, setelah Apple mengembangkan web browser sendiri, yaitu Safari, Microsoft memutuskan untuk menghentikan pengembangan internet explorer bagi mac. Berhubung platform Windows sudah menjadi dominan di dunia IT, maka Apple memutuskan untuk mengembangkan Safari untuk platform Windows juga.

Apple telah masuk ke dalam industri gadget. Itulah salah satu alasan, mengapa mereka mengganti nama ‘Apple computer’ menjadi ‘Apple inc’, yaitu lebih pada strategi branding untuk memasuki market gadget.

Iphone dan iPod adalah maha karya dari Apple. Namun, untuk mengolah data video, audio, dan aplikasi dari kedua gadget tersebut diperlukan suatu interface. iTunes menjadi interface untuk manajemen data, dan untuk mengunduh video, audio, dan aplikasi secara legal dari situs Apple.

Adapun, berhubung Windows adalah platform yang dominan, maka Apple juga mengembangkan versi windows dari iTunes. Itu semua dalam rangka supaya gadget Apple dapat sinkron dengan platform windows.

Apakah MacOSX dan Windows bertentangan secara simetris?

Dalam konteks ini, sering kali hubungan antara MacOSX dan Microsoft Windows digambarkan secara simetris. Maksudnya, adalah kedua produk sistim operasi tersebut adalah bertentangan secara frontal, seperti air dan minyak. Namun penggambaran demikian adalah terlalu menggeneralisir masalah dan terlalu hitam putih.

Sesungguhnya, hubungan antara keduanya lebih tepat dideskripsikan sebagai ‘abu-abu’ atau asimetris. Kedua perusahaan tersebut memiliki filosofi yang sangat berbeda dalam mengembangkan sistim operasi mereka.

Apple memiliki prinsip, bahwa setiap pengembang hardware harus mengembangkan software bagi hardware tersebut. Konsekuensinya, MacOSX hanya dapat dijalankan secara legal pada hardware yang diproduksi Apple. Hal ini tertulis di EULA (‘end user licence agreement’) mereka.

Namun, filosofi Microsoft sangat berbeda. Prinsip Microsoft adalah, setiap pengembang PC dapat membeli lisensi untuk menginstalasi Windows (OEM). Artinya, Microsoft menjual Windows bagi siapa saja produsen hardware yang berminat.

Berhubung Apple merupakan produsen hardware yang memproduksi sistim operasi bagi komputernya sendiri dan Microsoft bukanlah demikian, maka diperlukan cara yang berbeda untuk menganalisa hubungan antara kedua sistim operasi tersebut.

Apple merupakan produsen komputer yang sangat tinggi pertumbuhannya. Setelah selama bertahun-tahun berada di angka satu digit, dalam konteks pangsa pasar komputer, maka sekarang Apple sudah berada di dua digit. Sekarang Apple sudah dapat berdiri sejajar dengan produsen PC lain.

Walaupun disini perlu dipertanyakan, apakah Macintosh merupakan komputer yang sangat berbeda dengan PC. Sebab hardware yang mereka gunakan boleh dibilang sama, misalnya menggunakan prosesor intel core2duo, USB port, DDR3, Ethernet port, dan lain sebagainya.

Keputusan Apple untuk menggunakan arsitektur intel pada tahun 2006 membuka kesempatan bagi dijalankannya Microsoft Windows pada komputer mac. Dan hal ini dimungkinkan dengan dua solusi, yaitu menggunakan boot camp (‘dual boot), atau menggunakan virtual machine.

Boot camp memungkinkan komputer mac untuk boot ke partisi Windows, dan menjalankan OS Windows. Sementara virtual machine memungkinkan komputer mac untuk menjalankan OS Windows, berdampingan dengan MacOSX. Aplikasi virtual machine yang dijual di pasaran adalah Paralel desktop dan VMware fusion.

Dengan memungkinkannya Microsoft Windows dijalankan di komputer mac, dan koeksistensi damai antara MacOSX dan WIndows dengan virtual machine, maka hubungan antara MacOSX dan Windows menjadi ‘unik’. Artinya, mencermati hubungan antara keduanya tidak mungkin hanya dilihat dari sisi software an sich. Kapasitas Apple sebagai produsen komputer juga penting dimasukkan dalam perhitungan.

Hubungan asimetris antara MacOSX dan Windows, dapat juga berarti bahwa kedua sistim operasi tersebut dapat berkoeksistensi secara damai dan harmonis, di sebuah komputer macintosh.

Quo Vadis Apple dan Microsoft?

Apple dan Microsoft jelas memiliki hubungan yang sangat ‘unik’. Hubungan di antara mereka tidak benar-benar berseteru secara simetris, namun memiliki dialektika yang asimetris. Artinya, dalam satu front mereka bersaing (sistim operasi), namun dalam front lain bisa bekerja sama (hardware dan aplikasi).

Namun bagaimana format hubungan mereka kedepan masih harus dilihat, sebab ada faktor lain yang juga menentukan. Popularitas Linux sebagai sistim operasi open source, yang gratis dan independen terhadap platform komputer, memungkinkan terciptanya suatu dialektika baru yang berbeda.

Dalam menghadapi Linux, Apple dan Microsoft harus menciptakan suatu model hubungan baru dengan mereka. Linux jelas merupakan raksasa sistim operasi yang harus diperhitungkan juga.

Arli Aditya Parikesit adalah peneliti pada Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia. ( wsh / wsh )

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Apple dan Microsoft, Kawan atau Seteru?"

Posting Komentar

Copyright 2009 Citra Desy Candra Puspitha
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates